Selasa, 30 Desember 2008
MemasukiTahun Baru 1430 H atau tahun 2009
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Tahun baru hijrian 1430 H baru saja 1 hari kita lalui dan satu hari lagi kita melewati tahun 2008 dan memasuki tahun 2009. Apa yang kita rasakan dengan pergantian itu? Setiap manusia selalu berdoa dan berharap ada perubahan yang lebih baik daripada tahun sebelumnya. Mungkinkah itu dapat terwujud? Allah SWT telah menentukan jalan hidup manusia yang kita tak pernah tahu sebelumnya. Akan tetapi, kita pun yakin Allah SWT tidak akan memberikan yang jelek pada kita selama kita menjalaini hidup ini dengan taqwa, ikhlas dan jujur.
Akan seperti apa kehidupan kita di tahun depan? Kita tak kan pernah tahu. Yang pasti kita harus memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu, kita coba melangkah di tahun baru ini dengan meningkatkan rasa ketaqwaan, keikhlasan dan kejujuran kita. Jalani hidup ini sebagai ibadah.
Ya, Allah berilah kami sekeluarga kemudahan dalam menjalani hidup ini. Amin.
Jumat, 21 November 2008
Pelatihan Jurnalistik Siswa /i SMAN I Depok
Alhamdulillah dari hasil kegiatan sudah nampak hasilnya. Hal ini terbukti sudah ada tulisan siswa SMAN 1 Depok yang meliput kegiatan. Tulisan pertama pada 7 Desember 2998 meliput Jazz Go To Campus (CGTS) di UI dan tulisan ke dua 28 Desember 2008 meliput kegiatan Hari Aids di Senayan. Mudah-mudahan tulisan-tulisan mereka akan terus menghias tidak hanya di Harian Warta Kora tapi di surat kabar -surat kabar yang lain.
Seminar Sastra Bersama Putu Wijaya
Pusat Bahasa bekerja sama dengan MGMP SMP - SMA Kota Depok mengadakan kegiatan Seminar Pembelajaran Sastra di Sekolah. Seminar seperti ini baru pertama kali diadakan di Kota Depok. Guru-guru bahasa Indonesia di Kota Depok hampir belum pernah mengikuti kegiatan seperti ini. Oleh karena itu, kegiatan ini mengundang antusias guru-guru bahasa Indonesia. Hal ini terlihat begitu banyak guru yang hadir, padahal undangan terbatas, bagaimana kalau tidak?
Bagi guru-guru bahasa Indonesia di Kota Depok, kegiatan seperti ini selain sebagai 'pencerahan' dalam pembelajaran sastra di sekolah dapat juga menjadi pengalaman yang menarik karena dapat bertemu langsung dengan tokoh sastra terkenal Putu Wijaya.
Putu Wijaya banyak memberikan hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran sastra terutama tentang drama. Bagaimana mengajar drama di kelas, memahami isi drama, dan bagaimana menilai penampilan siswa. Tidak luput pertanyaan seputar drama pun banyak terlontar dari guru-guru sehubungan dengan pengalaman mereka dalam mengajar drama di sekolah.
Pada kesempatan itu "Teater Langit" kelompok ekskul drama di SMAN I Depok menampilkan satu babak pertunjukan drama, yang ikut mendorong Putu Wijaya memberikan penilaian terhadap penampilan mereka.
Akhir kegiatan ini Putu Wijaya "didaulat" untuk membacakan sebuah puisi. Sebuah monolog yang berjudul "Kemerdekaan" membuat seluruh guru diam terpesona, kagum dan spontan mereka mengikuti bait terakhir puisi tersebut 'kuuur tekukuuur.....!
Senin, 18 Agustus 2008
Nobodies Perfect
Kita tidak bisa melihat manusia sebelah mata. Kadang ada manusia yang kelihatannya mempunyai kemampuan dari segi materi tetapi kenyataanya dia miskin dalam menjalankan hidup bersosial di masyarakat. Begitu juga sebaliknya, manusia yang biasa-biasa saja kenyataanya dia memiliki kemampuan bersosialisasi di masyarakat, bahkan tanpa perhitungan dan tanpa pamrih.
Kadangkala sifat tenggang rasa, saling memahami, sifat mengalah, dan dapat memaklumi orang lain sangatlah diperlukan pada diri kita untuk menciptakan kedamaian hidup bermasyarakat.
Mudah-mudahan ini semua dapat kita jalankan dengan baik. Kita percaya Tuhan Maha Adil dan Maha Bijaksana. Amien
Sabtu, 12 Juli 2008
Penerimaan Siswa Baru
Perbedaan itu tidak hanya dalam hal sistem tapi juga waktu. Apakah ini karena adanya otonomi daerah?
Contoh saja antara Jakarta dan Depok dalam hal waktu sudah berbeda? Tentu saja akan merugikan. Siswa yang sudah diterima di suatu sekolah di kota Depok tiba-tiba mengundurkan diri karena lebih memilih Jakarta. Sedangkan kota Depok sendiri memiliki aturan tersendiri untuk kekosongan siswa.
Dalam hal ini, mungkin pemerintah pusat perlu menetukan persamaan waktu pendaftaran sehingga mungkin pendaftaran siswa baru akan tertib.
Rabu, 25 Juni 2008
Perlunya Persiapan
Ini adalah kunci kesuksesan. Tanpanya pasti kita akan ragu, tidak 'pe-de', mungkin gagal.
Kadang-kadang kita menggampangkan setiap pekerjaan yang akan kita lakukan, akhirnya kita gagal melaksanakannya. Kesalahan pasti tidak enak, kegagalan pasti menyakitkan. Karena itu, dengan persiapan kita dapat meminimalisir segalanya.
Marilah, kita coba untuk mempersiapkan segala yang akan kita kerjakan walaupun hanya selembar kertas atau sebuah kerangka.
To get the best result, we must make a good preparation!
Senin, 09 Juni 2008
Nonton langsung "Spektakuler Indonesia Idol"
Selanjutnya Dewi Sandra dan Danie Mananta membuka acara tersebut dengan tepukan riuh penonton. Satu persatu finalis Indonesia Idol tampil menyanyikan lagu pilihannya. Setiap finalis yang tampil hampir tidak ada penonton yang diam, masing-masing penontong punya dukungan tersendiri terhadap finalis idolanya.
dariFinalis Indonesia Idol yang tampil malam itu, satu yang terkesan dan manarik perhatian saya adalah "Kunto Aji" Finalis dari Jogya, dengan kaca mata besar sebagai khasnya, gayanya yang 'nyentrik' rambut 'klimis' penampilan yang penuh entertain ditambah dengan pilihan lagu "Galih dan Ratna" membuat saya dan juga hampir seluruh penonton di Balai Sarbini histeris mengelukannya Kuntooooo....! tak terkecuali para juri di depannya!
Satu lagi bedanya kalau kita lihat acara ini langsung, selain dapat melihat langsung para crew bekerja ternyata kalau di televisi iklan di sana ada acara hiburan juga, malam itu ada Olga bagi-bagi hadiah dan grup band Changcuters berlatih untuk lagu berikutnya. Dan kita dapat foto-foto dengan mereka he..he...
Acara semakin malam semakin seru dengan lagu "Pria Idaman Wanita" dan " I love you bibeh"
membuat penonton semakin histeris menghentak lagu-lagu mereka. Woow!
Sabtu, 26 April 2008
Ujian Nasional: antara nilai dan kejujuran
Ujian Nasional yang telah berjalan selama ini lebih mengandalkan nilai. Hal ini tentu saja akan menjadikan siswa-siswa kita tidak jujur terhadap diri sediri. Jika ini berlanjut terus menerus tentu saja akan mengkhawatirkan generasi yang akan datang. Hal ini patut mendapat perhatian yang serius.
Kondisi pendidikan kita selama ini lebih kepada pembelajaran transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa. Tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan proses pendidikan pun lebih didominasi oleh besaran angka-angka dan peringkat siswa di sekolah. Hal ini tentu dapat memotifasi siswa lebih giat belajar tetapi dapat juga menjadikan siswa menempuh jalan yang instan asal hasilnya baik, seperti menyontek atau mencari bocoran soal (Republika, April 2008)
Seperti yang kita lihat di sebuah televisi swasta bagaimana jalan yang ditempuh siswa untuk mencari kunci jawaban, bahkan lebih dari itu oknum-oknum dengan notabene adalah pendidik juga melakukannya demi nilai tinggi.
Ujian nasional tidak hanya membebani siswa tapi juga orang tua dan guru. Lulus dengan nilai yang tinggi tidak hanya kebanggan siswa itu sendiri tapi juga orang tua begitu juga sebagai prestasi guru dalam mengajar.Dari sini kita bisa memantau harapan yang ingin dicapai. Siswa lulus dengan nilai yang tinggi atau siswa lulus dengan kejujuran. Pada akhirnya mengedepankan sikap jujur adalah hal utama dalam keberhasilan. Perhatian terhadap UN tidak hanya terfokus pada tingginya angka-angka tapi juga proses yag dilakukan siswa dalam mengerjakan soal-soal selama ujian brlangsung.
Kamis, 17 April 2008
Satu Puisi dari Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Senin, 07 April 2008
Sulitnya Membiasakan Disiplin Siswa
Dari sini kita bisa melihat bagaimana sulitnya membiasakan disiplin, tepat waktu, dan mengatur ketertiban siswa dalam upacara, padahal kegiatan ini sudah merupakan kegiatan pengulangan dari tingkat dasar sampai menengah. Saat upacara berjalan pun masih ada siswa yang tidak tahu bagaimana sikap berdiri tegap, sikap hormat pada bendera, dan hormat pada lagu kebangsaan. Apa salahnya?
Kurangnya pembelajaran etika, sibuknya orang tua, padatnya pembelajaran di sekolah, atau kemajuan teknologi yang mungkin menjadi penyebab semua ini.
Nilai-nilai perjuangan, dan sikap menghargai, sepertinya pudar sudah, bersama dengan perginya mereka pejuang-pejuang bangsa ini. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengahargai para pahlawan", bagaimana hal ini masih akan tumbuh bila siswa-siswa kita asyik sendiri dengan kehidupan, sehingga lupa dengan perjuangan mereka.
Walau, masih ada siswa yang hormat, patuh, sopan, disiplin, dan bertanggung jawab. Namun, dapat dihitung hal seperti ini. Pembelajaran etika dan nilai budaya di sekolah mungkin dapat menjadi solusi penegakan disiplin dan ketertiban siswa (tidak hanya dalam kegiatan upacara tapi juga dalam kegiatan apapun ) selain nilai agama yang sudah diterapkan selama ini.
Kamis, 03 April 2008
Pelatihan Penulisan Soal UN untuk Guru-guru Bahasa dan Sastra Indonesia di Kota Depok
Kegiatan ini sudah pasti memberi manfaat yang sangat besar bagi guru-guru Bahasa da Sastra Indonesia. Harapan kami mudah-mudahan akan ada lagi kegiatan seperti ini. Ditengah- tengah kekahawatiran akan hasil UN siswa-siswa kami, kegiatan seperti ini tentu saja akan menambah pengalaman dan 'sharing' diantara kami. Buat guru-guru Bahasa dan Sastra Indonesia Kota Depok, Sukses selalu!
Prestasi itu diraih kembali
Dengan demikian, Ayuningtyas akan mewakili Kota Depok di tingkat provinsi Jawa Barat. Perjuangan yang jauh lebih berat. Semoga dapat menampilkan yang terbaik untuk Kota Depok.
Nama-nama Siswa Berprestasi SMA Negeri I Depok
1. Tahun 2003 atas nama: Berlian, Juara 1 Tk. Kota Depok
2. Tahun 2004 atas nama: Radon Dhelika, Juara 2 Tk. Kota Depok
3. Tahun 2005 atas nama: 1.Syafril B. & Ratih, Juara 1 Tk. Kota Depok
4. Tahun 2006 atas nama: Candra S , Juara 1 Tk. Kota Depok
5. Tahun 2007 atas nama: Dian Azzahra, Juara 1/3 Tk. Kota Depok/Provinsi
6. Tahun 2008 atas nama: Ayuningtyas, Juara 1 Tk. Kota Depok
Senin, 31 Maret 2008
Pemilihan Siswa Berprestasi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Etti Suryahati, SE.MSi. secara resmi membuka Lomba Pemilhan Siswa Berprestasi tk. Kota Depok. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa Lomba Pemilihan Siswa Berprestasi ini merupakan ajang pencarian bakat dan prestasi siswa untuk mewakili Tk. Provinsi Jawa Barat. Beliau juga mengatakan bahwa di bidang pendidikan Depok harus cepat memperoleh informasi terdepan dari ibukota, sesuai dengan visi Jawa Barat yaitu menjadi mitra terdepan Ibukota Jakarta.
Pada tanggal z5 April '08 akan diadakan Diskusi Asmara (Aspirasi Masyarakat), dari diskusi ini kita akan dapat mengetahui informasi tentang dunia pendidikan. "Dari sana kita dapat menemukan apa-apa saja yang menjadi kekurangan dan bersama-sama dapat memperbaikinya", kata beliau yang baru saja menjabat satu bulan tujuh hari ini.
Ketua Panitia Lomba Drs. Sukadi menjelaskan dalam laporannya bahwa lomba ini diikuti oleh siswa SD yang terbaik mewakili kecamatan, z4 siswa SMP, dan I6 siswa SMA. Ada empat tahap
yang dinilai dalam lomba kali ini yaitu, tes tertulis, karya cipta, wawancara, dan kreasi seni. Keempat tahap ini saling keterkaitan, bila satu tahap tidak didikuti oleh siswa, untuk selanjutnya siswa tersebut dinggap telah gagal. Sekolah Cakra Buana, dipilih oleh Dinas Pendidikan Kt Depok sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini.
SMA Negeri I Depok pada kesempatan ini diwakili oleh siswa terbaiknya Ayuningtyas kelas XI-A3. Mudah-mudahan penampilannya di dalam ajang prestasi akan membawa nama baik SMA Negeri I Depok, seperti yang pernah diraih oleh kakak-kakak kelasnya terdahulu.
Semangat dan Sukses Selalu Siswa Smansa!
Minggu, 30 Maret 2008
Sabtu, 29 Maret'08
Pagi itu, jam di tangan menunjukan pk.06.30. Bus Pariwisata "Blue Star" membawa kami, guru-guru SMANSA meluncur ke arah Bandung. Ada keceriaan, keramaian dan rasa kebersamaan di antara kami pada saat mau berangkat. Sebelum bus berangkat seseorang (mungkin dari pihak travel) menjelaskan tujuan-tujuan yang akan dikunjungi. Ada yang senang mendengarnya, tapi ada juga yang sibuk sendiri. ada juga berucap "yaaaa...h!(mungkin baru tau tujuannya atau kecewa beda tempat). Aneka makanan menghiasi suasana bus selama perjalanan. Lontong.... lontong...combro...combro... tahu...tahu... minum...minum... begitu kata-kata yang ke luar dari teman-teman kami menawarkan setiap makanan yang dibawa. Ada yang langsung mengambil, ada yang tidak mau (kenyang kali...), tapi ada yang 'food gathering'.
Bus terus meluncur memasuki jalan tol terus.....ke arah Cipularang, sampai akhirnya ke luar tol masuk ke arah Cimahi. Tempat apa ini, oo... pabrik brukat! ternyata baru sampe sudah harus belanja! Belanja...belanja... tidak hanya milik ibu-ibu.. ternyata bapak-bapak juga belanja..? (gak apa-apa lah namanya juga cinta istri, ya..kan!). Ada lagi yang menarik di tempat ini, "ayo buat
Satu jam di Pabrik Brukat
Kamis, 27 Maret 2008
Bank Soal Bahasa Indonesia
Jika Anda ingin file soal midsemester 2/2007 SMAN I Depok. klik di sini!
Selasa, 25 Maret 2008
Bagaimana kalau kegiatan seperti ini juga diterapkan di Kota Depok. Wah .... pasti kesempatan yang tidak akan dtinggalkan. Masih banyak loh... guru-guru di Kota Depok ini yang belum tahu tentanng TI, saya mungkin salah satunya. TI bukan sesuatu yang baru sekarang, segala kegiatan sudah menggunakan TI sesuai tuntutan zaman. Buat Pemkot Depok coba dong ....! Guru-guru menanti! Guru kan aset bangsa juga!Pelatihan TI Bagi Guru
Sleman. Penguasaan teknologi informasi (TI) merupakan
elemen penting dalam penerapan e-government khususnya di lingkungan pemerintah
daerah. Untuk mencapainya perlu sumber daya manusia tidak hanya pegawai di
kantor pemerintah daerah tetapi juga segenap elemen masyarakat. Pegawai di
lingkungan pendidikan juga perlu mendapatkan pelatihan. Guru misalnya, perlu
juga mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang TI ini. Awal Januari lalu
(6/1), di DI Yogyakarta diselenggarakan pelatihan TI bagi guru-guru dan kepala
sekolah se-DIY. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Dewan Pendidikan DIY
tersebut bertempat di Kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Babarsari,
Sleman.
Seperti dirilis dari www.slemankab.go.id, Bupati Sleman, Ibnu
Subiyanto mengungkapkan menguasai TI harus didukung dengan pemahaman yang
komprehensif dan tidak bisa setengah-setengah. Sebab, jika tidak disadari oleh
pemakai dan penggunanya, dapat menghancurkan. Sebaliknya, bila disadari
manfaatnya dan dikendalikan oleh orang yang mengerti, akan menimbulkan kemajuan
yang menakjubkan. “Jadi, jangan sampai TI justru menghancurkan budaya dan
perilaku manusia,†tegas bupati daerah yang memiliki slogan Sleman Sembada
ini.
wayan@wartaegov.comsumber: http://wartaegov.com/
Minggu, 23 Maret 2008
Satu Pesona
Rabu, 19 Maret 2008
Pertama koe_tulis
Pertama saya buat blogger karena ikut pembelajaran komputer di SMANSA. Rasa-rasanya enak juga bisa membuat blog apalagi sebelumnya dah belajar buat email. Blog ini tempat kita menulis. yaa.. menulis apa aja sih! Mau informasi, tips, soal-soal, sharring, and apa aja deh!
Mau tau siapa saja yang belajar buat blog, yaa.. kita2 (guru-guru smansa gitu loh!). Kalau berhasil senangnya wah! tapi kalau ada yang salah wah..! Pasti manggil-manggil Pak Istana, Pak Wirdan, atau Anas. "Anas.... ibu koq ga bisa, kenapa nih! Anas di sini aja dong jangan pergi pergi!" ( ucapan salah seorang guru smansa). Tapi saya senang campur bangga, guru-guru smansa kalau belajar semangatnya luar biasa! Sampe ada yang bilang, "Wah...belajarnya harus sebulan nih!" Hebat...hebat...! Buat Anas sabar ya.. bu gurunya banyak yang nanya (maklum namanya juga ibu2)
Untuk temen2 guru smansa. Ok, banget gitu loh!